Social Icons

Pages

Senin, 23 Juli 2012

Pertahankan Bahasa yang Semakin Terlupakan



Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa tidak akan mungkin dapat berkembang, bangsa tidak mungkin dapat menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai suatu bangsa. Dengan bahasa kita mengetahui apa maksud yang disampaikan kepada kita. Bahasa berkembang melalui dua tahapan yaitu : alamiah dan perencanaan.contoh dari perkembangan bahasa melalui alamiah yaitu bahasa melayu. Sedangkan perkembangan bahasa dari perencanaan ada empat, yaitu : perencanaan status, perencanaan korpus, perencanaan pemerolehan, dan perencanaan gengsi.
Perencanaan bahasa Indonesia sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan banyak dari remaja dan anak-anak mulai tidak memakai bahasa ibu pertiwi kita. Mereka lebih bangga ketika mereka bisa menguasai bahasa asing dan menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing.
“Bahasa asing akan mengancam bahasa Indonesia,
Bahasa Indonesia akan mengancam bahasa daerah”
Bahasa Indonesia lahir dan menjadi bahasa persatuan sejak 28 Oktober 1928. Saat Jepang menduduki Indonesia, mereka berusaha mengajarkan bahasa Jepang pada orang-orang Indonesia. Namun, hal itu malah mempersulit mereka. Hingga akhirnya Jepang memilih jalan praktis dengan memakai bahasa Indonesia yang sudah tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
Waktu Jepang menyerah, bahasa Indonesia semakin kuat kedudukannya. Begitulah, lahirnya bahasa Indonesia bukan sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit, melainkan melalui perjuangan panjang nan melelahkan disertai kebulatan tekad dan semangat untuk bersatu. Untuk itu, kita harus sekuat tenaga menjaganya agar tidak hilang ditelan zaman.
Tapi kini, timbul penyakit yang menjangkiti hampir semua kalangan. Mulai dari remaja, pejabat, selebritas, tukang ojek, tukang becak, sampai tukang jaga WC umum pun kena. Inilah saat bahasa Indonesia mengalami masa kritisnya. Hal itu karena kita sendirilah yang ingin tampil beda dengan menggunakan bahasa asing dalam pergaulan sehari-hari.Memang untuk mempelajari bahasa asing itu perlu, karena dengan berbahasa asing kita bisa memahami informasi dari berbagai belahan dunia.
Pada Pemantauan tahun 2000 terdapat 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia.Dari salah satu hal itulah yang  melatarbelakangi munculnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Yang telah lama diperjuangkan hampir 20 tahun lamanya, akhirnya muncul pada kongres dan terwujud pada tahun 2009. Dalam UU tersebut terdapat 3 bab. Yang mengandung banyak ulasan tentang bahasa ada lah dibab yang ketiga. Bab III ada 5 bagian. Bagian kesatu masih dalam lingkung generalisasi tentang bahasa, bagian kedua membahas tentang Penggunaan Bahasa Indonesia, bagian ketiga membahas tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa Indonesia, bagian keempat membahas tentang Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional dan Bagian Kelima membahas tentang Lembaga Kebahasaan.
Realita sekarang banyak di kalangan bangsa indonesia tidak bisa atau tidak mengerti dengan bahasa bangsanya sendiri. Ini yang perlu ditingkatkan dan hal inilah yang menjadi sorotan utama para pakar bahasa.Apakah harus ada sanksi untuk mereka yang tidak menggunakan bahasa indonesia? Haruskah ada penjara khusus yang dibuat bagi mereka yang tidak berbahasa indonesia?. Maka, kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap menjunjung tinggi dan mempertahankan bahasa bangsa kita sendiri. Pemerintah tidak melarang kita untuk bisa berbahasa asing. Boleh berbahasa asing, tapi tetap pertahankan bahasa Indonesia.
“Bahasa daerah itu pasti
Bahasa Indonesia itu Wajib
Bahasa asing itu perlu”

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text