Social Icons

Pages

Featured Posts

Kamis, 04 Oktober 2012

*Sederhana namun mengena*


Islam bermula dari pendidikan dan puncak keberhasilannya juga berupa berkembangnya pendidikan. Di dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Rosulullah, bertebaran istilah yang merupakan unsur esensi bagi pendidikan: iqro’,Rabb, insaan, ‘allama, dan qalam. Istilah Rabb menjadi sumber dalam aspek pendidikan Islam, sehingga pendidikan yang dilahirkan oleh ajaran Islam adalah pendidikan yang mengacu kepada kebenaran Allah, Rabb semesta alam (Tarbiyah Rabbaniyah).
Inilah konsep dasar pendidikan Islam yang terus-menerus disosialisasikan Rasulullah SAW dengan berbagai aspek yang menunjangnya. Dan konsep ini pulalah yang seharusnya melandasi setiap proses pendidikan di dunia kaum muslimin hingga detik ini.
            Bagaimanakah sistem pendidikan masyarakat modern kini ? Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan masyarakat modern kini jauh dari hakekat pendidikan Islam. Pendidikan modern memang melibatkan sarana-sarana yang hebat dan canggih namun bukan berarti tanpa kelemahan. Tidak dipungkiri kemajuan manusia di bidang iptek melonjak jauh. Hampir semuanya tersentuh teknologi mutakhir. Namun dari pendidikan modern ini kita tidak menemukan kesempurnaan akhlak dan rohani. Fenomena-fenomena yang kita temukan adalah penindasan antar manusia dan merosotnya moral.
            Karena problem serius inilah umat Islam perlu segera mengembalikan orientasi sistem pendidikannya, yaitu pendidikan dan pembinaan Islam yang dilaksanakan dalam konteks kehidupan modern. Untuk mengatur kembali iptek dan menggunakannya bagi manfaat manusia dan kehidupan secara luas, dan yang lebih penting lagi, untuk mengembalikan penghambaan manusia hanya kepada Allah semata.

*Pendidikan islam*

            Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas individu sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan.
            Dengan pendidikan Islam itu mereka akan terlatih dan secara mental sangat berdisiplin sehingga mereka ingin memiliki pengetahuan bukan saja untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektual atau hanya manfaat kebendaan yang bersifat duniawi, tetapi juga untuk tumbuh sebagi makhluk yang rasional, berbudi dan menghasilkan kesejahteraan spiritual, moral dan fisik keluarga mereka, masyarakat dan umat manusia.

*Karakteristik Sistem Pendidikan Islam*
           
            Pendidikan Islam sebagai satu mata rantai dari Syariat Islam, memiliki ciri khusus yang sama dengan kekhususan Al Islam sendiri, yaitu syamil-kamil-mutakamil (sistem yang integral-sempurna-dan menyempurnakan). Integralitas sistem pendidikan Islam ini secara garis besar mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, yang secara garis besar adalah :
a. Pendidikan Keimanan (aqidah)
b. Pendidikan Moral (Akhlaq)
c. Pendidikan Fisik
d. Pendidikan intelektual
e. Pendidikan Psikis
f. Pendidikan Sosial
g. Pendidikan seksual
*Pendidikan dimasa Raulullah*
            Sejenak kita lirik pendidikan dimasa rasulullah, pendidikan yang sederhana namun mengena. Pendidikan yang outputnya dalah orang – orang yang dapat menjadi panutan bagi seluruh umatnya.
            Nabi dahulu mengajarkan spesialisasi. Mereka yang ingin belajar Al-Quran harus pergi kepada orang-orang tertentu, dan mereka yang ingin mendalami tajwid atau syariah harus belajar kepada orang-orang lain yang mendalam benar pengetahuannya tentang bidang studi tersebut.
            Dalam pendidikannya Nabi di zaman dahulu, beliau juga menyuruh para sahabatnya menemui utusan-utusan yang datang dari berbagai suku. Pengiriman guru ke wilayah-wilayah yang berdekatan merupakan ciri khas kebijaksanaan pendidikan Nabi.
            Pendidikan bagi kaum wanita juga tak kalah pentingnya. Nabi menyediakan satu hari khusus untuk memberikan kuliah-kuliah kepada kaum wanita. Nabi juga mengajarkan bagaimana cara memanah, berenang, dan meramu obat-obatan, mengajarkan astronomi, geneologi dan fonetika praktis yang diperlukan untuk membaca Alquran.
            Jadi dengan kepemimpinan Nabi yang dinamik itu, tujuan akhir dalam hidup manusia bukan saja ditunjukkan, tetapi juga diterjemahkan dalam kegiatan praktis, suatu sistem dan organisasi untuk mencapai tujuan itupun dibentuk.
            Begitulah cara Nabi mendidik ummatnya. sederhana namun mengena . Dibalik kesederhanaan itu kita melihat suatu kompleksitas yakni suatu kebersamaan dalam mendidik manusia . Tak hanya aspek ruhiyah atau fikriyah saja, tapi ilmu praktis kehidupan serta jasadiyah turut diperhatikan.
            Tidak mengherankan jika anak-anak dan wanita pada jaman Rasulullah tumbuh menjadi manusia yang berani. Mereka mengerti kapan bersuara dan kapan berdiam diri. Pribadi-pribadi yang tertarbiyah oleh tangan Rasulullah tumbuh menjadi pribadi yang sehat, tahu persoalan ummat sekaligus ahli dalam bidang yang diminati.
Apakah dunia mengetahui ada orang yang lebih mulia, terhormat, pengasih, penyayang, agung, luhur atau lebih pandai dari mereka ?! Cukuplah bagi mereka untuk dikatakan sebagai orang-orang mulia dan agung, apabila Al-Qur’anul Karim telah mengatakan tentang hak mereka. (48:29 / 59:9 / 33:23)
            Jadi mari kita wujudkan pendidikan intelektual yang berbasis dengan pendidikan islam. Pendidikan yang akan mengantarkan Indonesia menjadi Negara yang lebih maju dan lebih unggul.

Sahabat Sejati


Ku biar kalam berbicara
Mengurai maksudnya di jiwa
Agar mudah ku mengerti
Segala yang terjadi
Sudah suratan Ilahi

Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terobat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini

Aku telah pun sedaya
Tak melukai hatimu
Mungkin sudah suratan hidupku
Kasih yang lama terjalin
Berderai bagaikan kaca
Oh teman, maafkanlah diriku

Oh Tuhan
Tunjukkan ku jalan
Untuk menempuhi dugaan ini
Teman, maafkan jika ku melukaimu
Moga ikatan ukhwah yang dibina
Ke akhirnya

Aku tidak kan berdaya
Menahan hibanya rasa
Kau pergi meninggalkan diriku
Redhalah apa terjadi
Usahlah dikau kesali
Mungkin ada rahmat yang tersembunyi
*Unic_sahabat sejati*


Terimaksih teman, 3 tahun sudah kita bersama. Membagi suka, merengkuh duka dan saling berbagi cerita. Rasanya 3 tahun itu waktu yang sangat cepat. Jika dingat-ingat baru kemarin aku memperkenalkan namaku dan kota asalku dihadapan kalian dan sekarang kebersamaan itu sirna seolah terhapus waktu dan tempat.Walaupun jarak dan waktu memisahkan kita, tapi kita tetap satu dalam hati. Tetap menjadi MAT 7 yang kompak dan ceria.Maafin aku yang selama 3 tahun dalam kebersamaan kita banyak salah dan khilaf.
Aku hanya meminta kalian untuk mengingatku, selalu menyelipkan namaku dalam do’a, dan jangan hapus namaku dalam memori kalian. Termakasih telah mengajariku banyak hal. Mengajariku bagaimana menyikapi hidup, tertawa, menangis, marah, cinta, kasih sayang dan ukhwah yang tiada henti.

#semoga kita bisa bertemu d jannahNya, amin
  MAT 7 is the best ^^

Senin, 06 Agustus 2012

~ 6 Pertanyaan ~



Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid – muridnya. Lalu Imam Al Ghazali bertanya:
Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
            Murid – muridnya menjawab orang tua, teman, keluarga. Imam Al Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “Mati”. Setiap yang beryawa pasti akan mati. (QS Aliimran : 185)
            Lalu Imam Ghozali meneruskan pertayaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”
            Murid – muridnya menjawab bulan, matahari, bintang. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “Masa Lalu”. Apapun kendaraan kita, kita tidak bisa kembali ke masa lalu.
            Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini?”
            Murid – murid menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “Nafsu” (QS Al A’raf: 179).
            Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”
            Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban kalian benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “Memegang Amanah” (QS Al Ahzab: 72).
            Pertanyaan yang kelima adalah, “ Apa yang paling ringan di dunia ini?”
            Ada yang menjawab kapas, angin, debu. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “Meninggalkan Sholat”. Gara-gara, kita tinggalkan sholat.
            Lantas pertanyaan keenam adalah, “Apakah yang paling tajam di duia ini?”
            Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “Lidah Manusia”. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
            Wallahu’alam bisshowab.  

Senin, 30 Juli 2012

Kisah teladan : Rombongan Perampok



Dahulu kala saat rombongan perampok yang akan merampok disebuah pasar, mereka melihat rumah gubuk yang berada di dekat pasar tersebut. Agar gerak-geriknya tidak dicurigai, para rombongan perampok yang mengaku sebagai rombongan mujahidin itu melewati hutan belantara.
Kemudian dia ingin menginap di rumah gubuk tersebut untuk memperlancar aksinya. Setelah tepat di depan pintu para rombongan perampok itupun mengetuk pintu.
“tok...tok...tok...” seru rombongan perampok serentak
“ sebentar....”sang pemilik rumah menjawabnya dan membukakan pintu
Setelah ada sedikit perbincangan dan rombongan perampok mengutarakan maksud dan tujuannya, sang tuan rumah yang terdiri dari 4 anggota yaitu lelaki tua, istrinya dan kedua anaknya yang lumpuh, merasa sangat bahagia karena rumahnya akan disinggahi oleh rombongan perampok yang mengaku rombongan mujahidin tersebut.
Kemudian sang tuan rumah mempersilahkan masuk para rombongan tersebut, dan tuan rumah pun tidak sama sekali mencurigai gerak-gerik dari rombongan perampok .
Lelaki tua itu ataupun tuan rumah tersebut menjamu rombongan perampok tersebut dengan makanan. Setelah selesai makan, rombongan perampok tersebut berkata kepada tuan rumah.
“jika nanti petang datang, aku akan kembali lagi kesini”, pinta rombongan perampok tersebut.
“iya, silahkan” sambut tuan rumah itu bahagia
Makanan yang tersisa dari romobongan perampok tadi diberikan kepada dua anak dari tuan rumah. Jikalau memeka memakannya maka anak-anak mereka akan kelaparan. Sungguh mulia kedua orang tua ini.
Dan bekas air cucian tangan dari rombongan perampok tadi dibasuhkan di kaki dua anak lelaki tua tersebut. Karena lelaki tua dan istrinya itu mempercayai bahwa orang-oarang yang berjihad di jalan Allah akan mendapatkan banyak keberkahan.  Begitu besar keyakinan lelaki tua tersebut.
Ternyata setelah air bekas cucian tangan tersebut diusapkan di kaki dua anaknya itu, tiba-tiba setelah bangun dari tidur alhamdulillah kedua anak dari lelaki tua yang lumpuh tersebut bisa kembali berjalan.  Lelaki tua dan istrinya pun langsung bersyukur kepada Allah.
Tak terasa petang pun datang. Ternyata benar, rombongan perampok tersebut datang kembali ke gubuk tersebut.
“tok...tok...tok” uapa rombongan perampok berbarengan
“silahkan masuk” sahut salah satu anak dari lelaki tua sang tuan rumah tersebut
Para rombongan perampok tersebut tercengang dan kaget. Kemudian mereka memberanikan diri untuk bertanya pada lelaki tua itu.
“Pak...saya mau bertanya, tadi kedua anak bapak sewaktu saya pertama kali singgah disini mereka berdua lumpuh”tanya rombongan perampok.
“Saya hanya mengusapkan air bekas cucian tangan para mujahidin ke kaki anak saya yang lumpuh. dan saya percaya bahwa mujahid adalah orang yang benar-benar bertaqwa pada Allah dan di ridhoi oleh Allah seraya saya memohon pertolongan kepada allah. Dan alhamdulillah setelah bangun tidur anak saya bisa berjalan layaknya orang normal” jawab lelaki tua
Seketika itu para rombongan perampok tersebut menangis san menyatakan akan masuk islam sepenuhnya dan dengan sebenar-benarnya. Dan rombongan perampok itu juga menjelaskan semua maksud dan tujuannya berada di pedesaan itu. Dan mereka juga akhirnya mengaku bahwa mereka adalah bukan rombongan para mujahidin melainkan rombongan perampok.
Subhanallah ^^

Senin, 23 Juli 2012

Pertahankan Bahasa yang Semakin Terlupakan



Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa tidak akan mungkin dapat berkembang, bangsa tidak mungkin dapat menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai suatu bangsa. Dengan bahasa kita mengetahui apa maksud yang disampaikan kepada kita. Bahasa berkembang melalui dua tahapan yaitu : alamiah dan perencanaan.contoh dari perkembangan bahasa melalui alamiah yaitu bahasa melayu. Sedangkan perkembangan bahasa dari perencanaan ada empat, yaitu : perencanaan status, perencanaan korpus, perencanaan pemerolehan, dan perencanaan gengsi.
Perencanaan bahasa Indonesia sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan banyak dari remaja dan anak-anak mulai tidak memakai bahasa ibu pertiwi kita. Mereka lebih bangga ketika mereka bisa menguasai bahasa asing dan menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing.
“Bahasa asing akan mengancam bahasa Indonesia,
Bahasa Indonesia akan mengancam bahasa daerah”
Bahasa Indonesia lahir dan menjadi bahasa persatuan sejak 28 Oktober 1928. Saat Jepang menduduki Indonesia, mereka berusaha mengajarkan bahasa Jepang pada orang-orang Indonesia. Namun, hal itu malah mempersulit mereka. Hingga akhirnya Jepang memilih jalan praktis dengan memakai bahasa Indonesia yang sudah tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
Waktu Jepang menyerah, bahasa Indonesia semakin kuat kedudukannya. Begitulah, lahirnya bahasa Indonesia bukan sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit, melainkan melalui perjuangan panjang nan melelahkan disertai kebulatan tekad dan semangat untuk bersatu. Untuk itu, kita harus sekuat tenaga menjaganya agar tidak hilang ditelan zaman.
Tapi kini, timbul penyakit yang menjangkiti hampir semua kalangan. Mulai dari remaja, pejabat, selebritas, tukang ojek, tukang becak, sampai tukang jaga WC umum pun kena. Inilah saat bahasa Indonesia mengalami masa kritisnya. Hal itu karena kita sendirilah yang ingin tampil beda dengan menggunakan bahasa asing dalam pergaulan sehari-hari.Memang untuk mempelajari bahasa asing itu perlu, karena dengan berbahasa asing kita bisa memahami informasi dari berbagai belahan dunia.
Pada Pemantauan tahun 2000 terdapat 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia.Dari salah satu hal itulah yang  melatarbelakangi munculnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Yang telah lama diperjuangkan hampir 20 tahun lamanya, akhirnya muncul pada kongres dan terwujud pada tahun 2009. Dalam UU tersebut terdapat 3 bab. Yang mengandung banyak ulasan tentang bahasa ada lah dibab yang ketiga. Bab III ada 5 bagian. Bagian kesatu masih dalam lingkung generalisasi tentang bahasa, bagian kedua membahas tentang Penggunaan Bahasa Indonesia, bagian ketiga membahas tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa Indonesia, bagian keempat membahas tentang Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional dan Bagian Kelima membahas tentang Lembaga Kebahasaan.
Realita sekarang banyak di kalangan bangsa indonesia tidak bisa atau tidak mengerti dengan bahasa bangsanya sendiri. Ini yang perlu ditingkatkan dan hal inilah yang menjadi sorotan utama para pakar bahasa.Apakah harus ada sanksi untuk mereka yang tidak menggunakan bahasa indonesia? Haruskah ada penjara khusus yang dibuat bagi mereka yang tidak berbahasa indonesia?. Maka, kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap menjunjung tinggi dan mempertahankan bahasa bangsa kita sendiri. Pemerintah tidak melarang kita untuk bisa berbahasa asing. Boleh berbahasa asing, tapi tetap pertahankan bahasa Indonesia.
“Bahasa daerah itu pasti
Bahasa Indonesia itu Wajib
Bahasa asing itu perlu”

Senin, 16 Juli 2012


INDAHNYA KEBERSAMAAN

“Kebersamaan itu bahagia
Kebersamaan itu indah
Kebersamaan itu kuat”
Itulah beberapa argumen tentang kebersamaan, mungkin ada yang mengatakan bahwa kebersamaan adalah segalanya. Kebersamaan ini tentunya kebersamaan tentang suatu yang positif dan di dalamnya penuh  manfaat.
15 Juli yang lalu kami yaitu aku dan kawan-kawan  seorganisasiku mengunjungi panti asuhan BINA SIWI yang ada di Pajangan Bantul. Perjalanan kami cukup lama, kurang lebih hampir 1 jam. Raut muka bahagia hampir menghiasi wajah-wajah kami. Semangat dan kerja keras yang kami lakukan perlu diacungi 4 jempol. Panas terik perjalanan sampai terlupakan oleh semangat yang terkobar dalam diri.
Setelah sampai ditempat tujuan dengan tak kurang suatu apapun, kami disambut oleh para pengurus panti. Wajah-wajah beliau juga tak kalah semangat dengan wajah-wajah kami. Beberapa anak-anak panti juga turut hadir dalam penyambutan kami.
Deg, terasa bibir tak sanggup ungkapkan kata-kata. Ya rabb terimakasih telah mengingatkan betapa pentingnya untuk selalu mensyukuri setiap nikmatMu. Fisik kami memang berbeda tetapi semangat kami hampir tak terkalahkan oleh semangat mereka. Mungkin mereka lebih tegar dibanding kami yang selalu lalai dalam menyikapi rahmatMu. Banyak ilmu yang kami dapat dari sana. Ilmu-ilmu yang hampir dari setiap jiwa yang lupa dan penuh kelalaian.
Kagum yang luar biasa kepada para pengurus panti, yang senantiasa mengajari mereka dari yang awalnya di vonis bisu dan tuli, tetapi setelah di tempatkan di panti tersebut mereka bisa mengekspresikan perasaannya dari  hati dan kemudian ke mulut-mulut kecil mereka. Sabar  dan semangat yang tinggi untuk memberikan yang terbaik dan mengoptimalkan agar mereka tak di pandang sebelah mata oleh masyarakat setempat tentang fisik mereka. Mereka bisa berkreasi, keuletan mereka mungkin bisa mengalalahkan orang-orang normal seperti kami.

Sungguh mulianya hati seseorang yang mau mengasuh dan merawat anak-anak yatim dan anak-anak-anak yang takk memiliki apa yang seharusnya mereka miliki.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا »  وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً
Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta merenggangkan keduanya (HR Bukhari).
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.
Selama disana kami disuguhkan kreasi-kreasi mereka. Ternaya mereka bisa menari,  indah sekali. Subhanallah mereka saja yang secara fisik berbeda dengan kami bisa seperti itu tapi kenapa kita tidak bisa lebih?. Marilah dari masing-masing kita untuk saling bermuhasabah.
Wa allahu a’lam bis showab



Sabtu, 23 Juni 2012

Tak Terkatakan


Ada banyak hal dalam cinta
Yang tak terkatakan
Ada banyak hal dalam cinta
Yang tak mampu tertorehkan
Bait –bait roman,,,
Ada banyak hal dalam cinta
Yang tak terwakili bersama
Alunan lagu
Karna cinta hanyalah cinta
Ia ada dan datang kapan saja
Ia ada karna kita ada
Ia adalah refleksi
Warna – warni dunia
Menjelaskan arti keindahan
Jagat raya

 

Sample text

Sample Text

Sample Text